Selasa, 13 Desember 2016

Makna Simbolik Kuliner "Rendang"

       Hallo guys! kali ini aku mau bahas makanan khas dari daerah Minangkabau. Ternyata makanan ini punya sejarah asal usul dan juga ada warna-warna tertentu yang punya makna masing-masing. Rendang biasanya dibuat dari daging sapi yang dimasak dengan penambahan rempah-rempah dan santan. Makanan ini tergolong awet karena ditambahkan berbagai macam rempah-rempah dan juga dimasak cukup lama. 

Rendang
Sumber: http://resepdanmasakan.com/

        Rendang merupakan salah kuliner warisan budaya masyarakat Minangkabau. Makanan rendang ini diyakini sudah aja sejak 1550 SM. Pada waktu tersebut, masyarakat masih hidup berpindah-pindah tempat, sehingga butuh makanan yang cukup awet selama perjalanan sebagai persediaan makan. 

      Rendang termasuk kuliner yang biasa dilibatkan dalam sebuah ritual, yaitu ritual pengangkatan datu (bajamba gadang) atau ritual kematian (pesta ratok/ meratap). Pada acara bajamba gadang, rendang berfungsi untuk menunjukkan eksistensi dan prestisius penyelenggaranya. Sedangkan pada acara kematian, rendang menjadi simbol penghormatan dan harapan pada roh mencapai keabadian. 

     Pada acara ritual Bajamba Gadang, terdapat kuliner 3 warna yang merupakan hasil putusan lembaga adat. Tiga warna tersebut terdiri dari warna kuning, merah, dan hitam.

- Warna kuning

Warna kuning ditunjukkan  dengan kuliner gulai cubadak dicampur dengan daging. Warna kuning ini merupakan simbol kebesaran, keagungan yang tercermin dalam warna lokal dalam upacara ritual adat. Kuning menandakan muda, gembira, semangat kedinamisan, dan warna yang meningkatkan daya hidup dan sifat pengikat persahabatan yang kuat dan langgeng.

- Warna Merah

Warna merah ditunjukkan dengan gorengan ikan atau telor yang diberi cabe merah. Warna merah tersebut menunjukkan sifat keberanian, pantang menyerah, kuat, percaya diri, dan bergairah.

- Warna Hitam

Sedangkan warna hitam adalah dengan kuliner rendang yang dibuat dari daging sapi dengan santan dan bumbu rentah. Hitam berarti berkesan kuat, dan disebut juga warna abadi. 


Referensi:
Martion & Hidajat, R. 2014. Struktur Simbolik Kuliner Rendang Di Tanah Rantau. Jurnal Jantra Vol 9 No 1.

1 komentar: