Selasa, 22 November 2016

Ketupat, Makanan Penuh Makna di Hari Raya

Hallo readers! Kalian pasti pernah makan ketupat sayur kan? Apalagi ketupat pas hari raya, makanan yang biasanya pasti ada dan dihidangkan oleh setiap keluarga muslim yang merayakan. Nah, kali ini admin mau bahas tentang makna dan filosofi ketupat di hari raya lebaran itu seperti apa sih. Selain kita doyan makan ketupat, kita juga harus tahu makna dari ketupatnya itu sendiri. Semoga membantu ya readers!

Hasil gambar untuk ketupat dalam lebaran
sumber: food.detik.com

Ketupat merupakan makanan khas yang identik dengan hari raya lebaran, biasanya disajikan dengan sayur labu, telur, semur daging ayam, dan kerupuk. Ketupat ini memiliki beragam makna dan filosofi di dalamnya. Menurut sejarah, ketupat pertama kali diperkenalkan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga pada masyarakat Jawa. Sunan Kalijaga memperkenalkan 2 kali "bakda", yaitu bakda lebaran dan bakda ketupat. Bakda kupat dimulai seminggu sesudah lebaran.


Ketupat sendiri merupakan kependekan dari kata "Ngaku Lepat" yang artinya meminta maaf/ mengakui kesalahan dan "Laku Papat" yang artinya 4 tindakan. "Ngaku lepat"di hari raya lebaran dilakukan dengan cara sungkeman yang memiliki arti menghormati orang tua, bersikap rendah hati, memohon keihklasan, dan ampunan dari orang lain. Sehingga, tidak aneh bahwa setiap lebaran pasti seorang anak melakukan sungkeman, mengakui kesalahan, dan meminta maaf kepada kedua orang tua. Sedangkan "laku papat" yang merupakan 4 tindakan, yaitu lebaran, luberan, leburan, dan laburan.

- Lebaran 
Menandakan bahwa puasa telah usai.

- Luberan
Menandakan meluber atau melimpah, yang bermakna sebagai ajakan untuk bersedekah kepada kaum miskin, yaitu dengan mengeluarkan zakat fitrah.

- Leburan
Berarti sudah habis dan lebur, yang bermakna dosa dan kesalahan akan melebur habis karena umat Islam dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.

- Laburan
Berasal dari kata labur atau kapur. Kapur merupakan bahan yang biasa digunakan untuk menjernihkan air maupun pemutih dinding. Hal tersebut bermakna supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batin satu sama lain.



Referensi
https://m.tempo.co/read/news/2016/07/08/155786225/cerita-asal-usul-mengapa-ketupat-selalu-ada-saat-lebaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar