Rabu, 05 Oktober 2016

Segudang Cerita "Karedok", Makanan Khas Sunda

       Selamat sore readers! Kali ini admin mau bahas asal usul sejarah makanan karedok. Eits, jangan ketuker sama pecel, lotek, gado-gado, atau ketoprak ya. Karedok itu makanan khas daerah sunda yang isinya terdiri dari berbagai macam sayuran, mirip sama pecel tapi beda. Sebenarnya, bumbu karedok sama lotek dan pecel itu mirip, namun sayuran yang digunakan dalam karedok itu mentah. Ada bermacam-macam jenis karedok, ada karedok sayuran (biasa), karedok leunca, dan karedok kacang panjang. Tapi, umumnya karedok yang orang kenal adalah karedok sayuran. Kalau saya biasanya bumbunya dibuat pedas, mantep banget lho readers kalo makannya siang-siang biar "jangar" hilang. Cobain deh, seriusan mantep banget!. Nih admin kasih gambar karedok khas sunda buat para readers yang belum tahu. 


Hasil gambar untuk karedok sunda
Karedok khas Sunda
Sumber: www.resepharian.com

     Karedok merupakan makanan khas Sunda. Namun, ternyata karedok juga merupakan nama sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Jatigede, Sumedang, Jawa Barat. Menurut Immanudin (2015), nama Desa Karedok berawal dari sebuah perkampungan yang terletak di seberang Sungai Cimanuk. Singkat cerita, terjadi suatu  musibah longsor di daerah sawah lamping, sehingga penduduk kampung harus berpindah tempat ke daerah lain. Konon, penduduk tersebut pindah ke sebuah daerah yang bernama Kampung Rancaekong atau Babakan Dobol.

        Alkisah, Sumedang dipimpin oleh seorang bupati yang bernama Aria Soera Atmadja yang senang menangkap ikan di sungai menggunakan jala (istilah sundanya: ngalintar). Pada suatu hari, ia ngalintar di sebuah sungai yang bernama Leuwi Kiara yang merupakan aliran Sungai Cimanuk. Suatu ketika, ia merasa lelah lalu beristirahat di sebuah Kampung Dobol. Mayarakat yang mengetahui bahwa ada bupati yang beristirahat, dengan segala hormat segera menyuguhkan hidangan berupa karedok terong sebagai lauk untuk nasi. Ternyata, ketika bupati tersebut mencicipi karedok, ia merasakan kenikmatan yang luas biasa. Kemudian, bupati tersebut membicarakannya kepada sesepuh Sumedang. Setelah mendengar hal tersebut, sesepuh Sumedang kemudian mengajak rekan-rekannya ngalintar ke Leuwi Kiara. Ketika sesepuh Sumedang dan rekannya beristirahaat, mereka juga dijamu dengan jamuan yang sama disuguhkan ke bapak Bupati. Karena nikmatnya makanan karedok tersebut, akhirnya mulai saat itulah Kampung Dobol berubah namanya menjadi Kampung Karedok dan sebagai Desa Karedok hingga saat ini. 


Referensi:

Imanuddin, A. M. 2016. Desa Karedok. Diakses dari http://sumedangtandang.com/direktori/detail/desa-karedok.htm pada tanggal 4 Oktober 2016.